KPH Budong-Budong bekerjasama dengan BWS Sulawesi III Palu bentuk Masyarakat Peduli Api di Desa Salule’bo

KPH Budong-Budong bekerjasama dengan BWS Sulawesi III Palu bentuk Masyarakat Peduli Api di Desa Salule’bo

Topoyo-09/07/2024. Kepala UPTD Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Budong-Budong bekerjasama dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi III Palu (Kementerian PUPR) melakukan Pembentukan Kelompok Masyarakat Peduli Api Desa Salule’bo Kec. Topoyo Kab. Mamuju Tengah Provinsi Sulawesi Barat. Kegiatan ini  dilaksanakan pada tanggal 9 Juli 2024, Balai Wilayah Sungai Sulawesi III Palu sebagai kewajiban pemegang izin Persetujuan Penggunaan Kawasan Hutan Pembangunan Bendungan Budong-Budong untuk melakukan pengendalian kebakaran hutan dan lahan diwilayah kerjanya.

Peserta Masyarakat Peduli Api (MPA) berjumlah 15 orang yang berasal dari masyarakat sekitar kawasan hutan di Desa Salulebo. Kegiatan ini dilaksanakan di ruang pertemuan Kantor Desa Salulebo. Narasumber pelatihan dan Pembentukan Kelompok Masyarakat Peduli Api berasal dari Manggala Agni DAOPS Gowa Balai PPI Sulawesi.

Pada kegiatan ini juga turut hadir Kepala UPTD KPH Budong-Budong beserta jajaran, PPK Pengadaan Tanah II Balai Wilayah Sungai Sulawesi III Palu, Kepala Desa Salulebo bersama staf. Kepala Daops Manggala Agni Daops Gowa  Balai PPI Sulawesi bersama Tim (pengajar).

Dalam pembukaan acara pelatihan dan pembentukan MPA tersebut Kepala UPTD KPH Budong-Budong, Aris Palangan, S.Hut.,M.Si menyampaikan bahwa acara ini sangat positif dalam rangka membantu dan memperkuat Pemerintah Provinsi Suolawesi Barat dalam pelaksanaan pencegahan, pemadaman dan penanganan pasca kebakaran hutan dan lahan. Kebakaran hutan dan lahan merupakan salah satu bentuk gangguan yang semakin sering terjadi di sepanjang musim kemarau.

“Dampak negatif yang ditimbulkan oleh kebakaran hutan dan lahan cukup besar mencakup kerusakan ekologis, menurunnya keanekaragaman hayati, merosotnya nilai ekonomi hutan dan produksi tanah, asap menganggu kesehatan masyarakat serta menganggu transportasi baik darat, sungai, danau, laut dan udara. Gangguan asap karena kebakaran hutan dan lahan Indonesia akhir-akhir ini telah melintasi batas negara. Mari para pihak bersama-sama mencegah terjadi KARHUTLA di wilayah  masing-masing”, ujar Aris Palangan.

Untuk mengatasi hal tersebut maka langkah yang ditempuh dengan pelibatan peran serta kelompok masyarakat sekitar kawasan hutan dalam pengendalian Karhutla melalui Pembentukan Kelompok Masyarakat Peduli Api, sehingga diharapkan laju kerusakan hutan akibat Karhutla dapat diturunkan setiap tahun di wilayah Provinsi Sulawesi Barat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *